Memfasilitasi Perencanaan dan Manajemen Perkotaan di Tingkat Daerah Melalui Pengembangan SDI
(Studi Kasus Lahore - Pakistan)
PENDAHULUAN
Proporsi perkotaan dari total populasi dunia telah meningkat empat kali lipat dalam ABAD terakhir (PBB, 2006). Urbanisasi yang cepat menghasilkan sejumlah masalah seperti keterjangkauan perumahan, pengangguran, kemacetan lalu lintas, polusi, kenakalan remaja, kejahatan meningkat, epidemi dan degradasi lingkungan. Menegaskan lebih banyak tekanan pada perencana kota dan manajer untuk perkotaan yang lebih baik dibutuhkan perencanaan & manajemen.
SPATIAL DATA INFRASTRUKTUR (SDI)
SDI
adalah suatu perangkat sistem managemen data spasial yang mencakup kelembagaan, kumpulan data dasar spasial.
aplikasi melalui SDI lokal dapat membantu para ahli dalam mencapai kehidupan perkotaaan yang lebih baik melalui perbaikan perencanaan & manajemen perkotaan
TUJUAN SDI
-memfasilitasi dan mengkoordinasikan berbagai informasi spasial
antara stakeholder.
-untuk menghemat sumber daya, waktu dan upaya menghindari duplikasi usaha yang berhubungan dengan pengumpulan informasi, pemeliharaan dan
integrasi (Chan et al., 2001).
IMPLEMENTASI GIS DALAM SDI
•Implemenatasi gis dalam SDI dapat berupa data data seperti data vektor,
raster, alfanumerik dan multimedia. Data ini tersedia dalam format cetak atau
digital
•Dalam kasus alfanumerik, dapat
diubah menjadi format digital menggunakan perangkat lunak database
sederhana
•Data tentang penduduk, perumahan, fasilitas masyarakat, ekonomi dll
dapat diproses untuk overlay pada peta
•Informasi tentang utilitas infrastruktur sangat penting untuk
mengevaluasi daya tampung dan kapasitas
sesuai dengan hasil analisis
•Peta yang dihasilkan menampilkan berbagai jenis tanah mulai dari tanah
yang paling cocok sampai dengan tanah yang kurang cocok.
SDI DAN PENATAAN RUANG
1. Pada dasarnya dalam tatana SDI, proses perencanaan tata ruang lebih bersifat sebagai pengguna (user) data spasial dimana data spatal diperlukan dalam proses penataan ruang
2. Selain peta dasar, dalam perencanaan tata ruang juga memerlukan data spatial yang terkait dengan kondisi fisik wilayah, seperti kerentanan terhadap bencana, keanekaragaman hayati, oseanografi, iklim dan geofisika, serta data fisik wilayah lainnya
3. Pembangunan data spatial pada umumnya memerlukan pembiayaan yang reltif besar baik dalam proses pengadaan data mentah, pengolahan dan analisa data maupun penyajian dalam wujud peta. Umunya diperlukan oleh lebih dari stau instansi, akan lebih bermakna bola dapat saling diperlukan (dapat di akses oleh instansi terkjait)
4. Pertukaran data antar instansi terkait, bila dapat terwujud akan memberikan efisiensi pemanfaatan dana yang sangat signifikan, sekurangnya biaya proses pengolahan / analisa data dapat dihemat
Studi Kasus: Lahore – Pakistan
Menyadari pentingnya informasi spasial, Pemerintah Pakistan (2001) mewajibkan setiap dewan lokal untuk mempersiapkan GIS sistem informasi berbasis lahan dalam waktu tiga tahun. Namun sejauh ini, pemerintah daerah dengan keterampilan dan sumber daya yang terbatas tidak membuat kemajuan luar biasa terutama tidak adanya pedoman atau model.
Isu-isu Tertentu Dalam Kasus Lahore
Sebagai Berikut:
1.Sekelompok besar orang tidak mengetahui ketersediaan informasi spasial.
2.Tidak adanya metadata
3.Integrasi informasi dari tingkat yang berbeda dengan berbagai skala
4.Tidak adanya informasi spasial yang tepat dan pengetahuan yang menyebabkan duplikasi
5. banyak kasus cepat perubahan dalam realitas tanah mengurangi efektivitas rencana dan sulit untuk melaksanakan.
6.Informasi tertentu tidak dapat ditagih di kemudian hari seperti cuaca
7.Tidak ada pedoman yang tepat atau model yang tersedia kepada pihak berwenang lokal untuk berbagi informasi.
Kesimpulan & Rekomendasi
KESIMPULAN
:
• Sebagai perencana kota sangat bergantung pada beragam jenis informasi dari berbagai departemen di berbagai tingkat pemerintah. Oleh karena itu, menjadi bermasalah mengelola, berbagi, mengintegrasikan dan efektif memanfaatkan tersedia menginformasikan.
• Perancangan SDI lokal pada konsep modern mendistribusikan komputasi seperti SOA dan pelaksanaannya tidak hanya akan meningkatkan berbagi informasi dan aplikasi, tetapi juga akan membantu perencana perkotaan dan pengambil keputusan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dan sumber daya pada pembuatan kebijakan peningkatan.
REKOMENDASI
• Ketersediaan informasi dalam format yang sesuai seperti tiga dan empat dimensi tidak hanya akan meningkatkan partisipasi publik dan transparansi, tetapi juga akan meningkatkan peluang bisnis. Ini akan menghemat waktu berharga dan sumber daya perencana dan memfasilitasi mereka dalam perencanaan dan manajemenyang lebih baik. Oleh karena itu, disarankan agar perencana di negara-negara berkembang harus mendapatkan keuntungan dari penelitian di negara maju negara dan memulai upaya untuk merancang dan mengimplementasikan SDI untuk keputusan.
RANGKUMAN KEL12
Dita Puspa Dewanda 10070311059
Elza Lefiana Erminda 10070311061
Euis Sartika 10070311062